Pesanan Ibrahim Adham


Dalam sebuah kisah, Ibrahim b. Adham sedang berjalan-jalan di negeri Bashrah. Penduduk Bashrah melihatnya segera datang, dan bertanya, "Ya Ibrahim, mengapa doa kami tidak dimakbulkan, padahal Allah telah berfirman, 'Apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakan bahawa aku dekat. Aku memakbulkan doa orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaKu...'2:186."

Lantas Ibrahim menjawab, "Wahai penduduk Bashrah, hal itu adalah kerana HATI kalian TELAH MATI dengan 10 perkara. Jika begitu, bagaimana ALLAH akan memakbulkan doa kalian?" "Ya Ibrahim, apakah 10 perkara itu?" Tanya penduduk Bashrah....

1) Kalian kenal ALLAH tetapi tidak menunaikan hak-hakNYA.

2) Kalian membaca ALQURAN tetapi tidak mengamalkan isi-isinya.

3) Kalian mengakui cintai RASULULLAH tetapi tidak amalkan sunnahnya.

4) Kalian mengakui membenci SYAITAN tetapi menuruti ajakannya.

5) Kalian mengakui ingin masuk SYURGA tetapi tidak memenuhi syarat-syaratnya.

6) Kalian mengakui ingin selamat dari api NERAKA tetapi kalian menjerumuskan diri ke dalamnya.

7) Kalian meyakini kepastian KEMATIAN tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

8) Kalian sibuk membicarakan KEBURUKAN ORANG tetapi kalian mengabaikan keburukan sendiri.

9) Kalian MENGUBURKAN orang mati tetapi kalian tidak mengambil pengajaran daripadanya.

10) Kalian mendapat NIKMAT ALLAH tetapi tidak pernah mensyukurinya.

**Doa adalah senjata orang mukmin. Allah akan mengabulkan doa orang mukmin samada cepat atau lambat. Tapi untuk Allah menepati janjiNya untuk mengabulkan doa hambaNya,apakah hamba hambaNya benar benar menepati janjinya sendiri dengan Allah swt.

Apakah kita sudah menunaikan hak hak Allah? Apakah kita menjadikan Al Quran sebagai panduan kehidupan atau sekadar hiasan dinding?Apakah kita telah melaksanakan suruhan dan sunnah Nabi SAW sebagai tanda kecintaan padanya atau sekadar berarak di hari kelahirannya berkilometer jauh sedang akhlak dan sirah kehidupannya tidak dijadikan sandaran kita.

Apakah kita merasakan kita akan memasuki syurga Allah hanya dengan solat,puasa dan zakat sedangkan kita saban hari mengambil haq orang lain. Kita bermewah tapi mengabaikan anak anak yatim. Rumah kita besar tapi menidakkan hak orang orang miskin.Menjadi pemimpin orang Islam tapi kepimpinan kita tidak mengikut acuan Rasulullah.Membanyakkan syiar Islam tapi meninggalkan syariah yang diwasiatkan.

Apakah kita benar yakin dengan syurga dan neraka,sedang kita tidak mendidik isteri dan anak anak agar benar benar mentaati perintah Allah. Tidak berani menegur atau bertindak bila isteri dan anak anak melanggar perntah Allah samada dalam menutup aurat atau akhlaknya. Sedangkan doa anak yang soleh itu adalah bekalan kita di akhirat.

Semoga pesanan Ibrahim Adham akan benar benar menjadi obor penyuluh untuk meneliti kembali kesilapan dan keterlanjuran kita dan kembali bermuhasabah untuk meletakkan diri kita sebagai hambaNya yang beramal soleh.

Ilmu Dan Harta

Rasulullah telah bersabda: 'Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya'

Diriwayatkan sekumpulan orang telah pergi menemui Ali r.a bagi tujuan untuk menguji kehebatan ilmunya. Mereka berkata:"kita uji Ali dengan satu soalan,jika Ali memberi jawapan yang sama maka Ali tidak seorang yang hebat ilmunya. Kalau Ali memberikan jawapan yang berlainan maka sahlah Ali itu seorang yang alim seperti yang dikatakan Rasulllah saw."

Maka mereka berpakat pergi menemui Ali seorang demi seorang dengan bertanya :"Wahai Ali,manakah yang lebih baik diantara Ilmu dan harta?"

Ali r.a berkata:" Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Orang yang pertama berkata:"Atas dalil apakah kamu berkata begitu wahai Ali?"
Kata Ali r.a:" Wahai saudaraku,ilmu itu warisan para nabi dan harta itu pula warisan Qarun,Firaun,Syaddad dan lain lain."

Kemudian datang pula orang yang kedua dan berkata:'Wahai Ali,manakah yang lebih baik antara ilmu dan harta?"
Jawab Ali r.a:" Tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Berkata orang yang kedua:"Atas dalil apakah kamu berkata demikian?"
Ali r.a berkata:" Wahai saudara,ilmu itu sebenarnya menjaga kamu sedang harta itu pula kamu yang menjaganya"

Datang pula yang ketiga:'Wahai Ali diantara ilmu dan harta manakah lebih baik?"
Jawab Ali:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Maka berkata yang ketiga:" Wahai Ali katakan padaku atas dalil manakah kamu berkata demikian?"
Jawab Ali r.a:"Sebenarnya orang yang memiliki harta mempunyai banyak musuh,sedang orang yang memiliki ilmu akan mempunyai banyak teman."

Datang pula yang keempat bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta>"
Maka bertanya juga yang keempat apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:"Wahai saudaraku harta itu bila dibelanjakan ianya akan berkurangan sedang ilmu pula kalau kamu amalkan ianya akan bertambah."

Datang pula yang kelima bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta>"
Maka bertanya juga yang kelima apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:"Wahai saudaraku,pemilik harta biasa dikenali dengan sikedekut dan hina Tetapi pemilik ilmu akan dihormati dan disegani."

Datang pula yang keenam bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta>"
Maka bertanya juga yang keenam apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:"Wahau saudaraku,pemilik harta tetap akan dihisab pada hari kiamat sedangkan orang yang memiliki ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat."

Datang pula yang ketujuh bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Maka bertanya juga yang ketujuh apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:"Wahai saudaraku, harta itu semakin lama dibiarkan maka ia akan semakin usang,ilmu itu pula sama sekali tidak akan lapuk dan usang."

Datang pula yang kelapan bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Maka bertanya juga yang kelapan apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:" Wahai saudaraku,harta itu boleh menjadikan hati seseorang itu keras,sedang ilmu pula dapat menerangi hati seseorang."

Datang pula yang kesembilan bertanyakan soalan yang sama.
Maka jawab Ali r.a:"Sudah tentu ilmu itu lebih baik dari harta."
Maka bertanya juga yang kesembilan apakah dalil Ali berkata demikian.
Jawab Ali r.a:"Wahai saudaraku,pemilik harta dikatakan pemilik disebabkan harta sedang orang yang berilmu mengaku dia adalah hamba Allah>"

Ketika Manusia Berlutut Di Depan Neraka

Pada hari kiamat semua umat akan duduk berlutut. Mereka akan diberikan kitab amalan mereka: Allah menyalin semua yang kita akan lakukan didunia di dalam kitab untuk membalas segala perbuatan kita. Firman Allah swt:

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

هَذَا كِتَابُنَا يَنطِقُ عَلَيْكُم بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنسِخُ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan".

Ayat 28 - 29 surah al-Jathiah.

Ibnu kathir berkata:

Semua manusia duduk berlutut kerana terlampau terkejut dengan kedatangan neraka yang ditarik malaikat. Ketika berbunyinya hembusan nafas neraka, semuanya terduduk berlutut. Nabi ibrahim pun sama dan berkata "Diriku , diriku , diriku. Aku hanya meminta padamu untuk diriku sahaja. "

Sebab apa manusia semua terduduk berlutut ? ini sebab kedatangan neraka yang ditarik oleh jutaan malaikat. Firman Allah swt:

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى

"Dan pada hari itu didatangkan neraka Jahannam; dan pada hari itu manusia akan ingat amalannya yang lepas, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya." (23 : al-Fajr)

Jutaan Malaikat yang menarik neraka seperti mana yang diceritakan oleh baginda:

يؤتي بجهنم يومئذ لها سبعون ألف زمام مع كل زمام سبعون ألف ملك يجرونها

" Pada hari kiamat neraka jahanam aka di datangkan oleh para malaikat. Ia mempunyai 70 ribu tali penarik. Setiap tali akan ada 70 ribu malaikat yang menariknya."

Hadis sahih Muslim.

Aaaaaaaaaaaah... begitu dahsyat sekali neraka jahannam. Patutla semua , sehingga para Nabi pun terduduk. Manusia bukan sahaja terduduk. Malahan mereka menyesal diatas kecuaian yang mereka lakukan di dunia. Lihatlah sambungan ayat tadi. Tuhan berfirman :

يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

(setelah didatangkan neraka) Dia berkata: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini"
ayat 24 : al-Fajr

Seorang sahabat Nabi saw yang bernama Muhammad bin Abi 'Amirah berkata:

"Kalulah seorang hamba Allah itu merebahkan wajahnya ke bumi sejak ia dilahirkan sehingga dia mati dalam melakukan ketaatan nescaya dia tetap akan menghina dirinya pada hari kiamat dan berharap akan kembali ke dunia untuk menambahkan amalan dan pahala."

Hadis Mauquf dgn sanad sahih riwayat Imam Ahmad.

Dalam ayat 23 surah al-Fajr diatas tuhan menyatakan bahawa ketika neraka jahannam dibawa oleh malaikat barulah manusia teringat untuk beramal, tetapi tuhan jawab:

وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى

"Dan apa gunanya manusia baru teringat ketika itu." (23 : al-Fajr)

Tuhan telah memberi manusia peluang yang cukup di dunia tetapi manusia tidak menggunakannnya , maka terimalah akibatnya pada hari kiamat. Firman Allah swt:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka) nescaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan(tuhan berkata)". Dan bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (37 : al-Fatir)

Jadi hujjah Allah kepada ahli neraka ada dua:

Pertama: Allah sudah memberi umur dan masa yang cukup tetapi manusia sibuk dengan kepentingan dunia. Amalan agama pun diniatkan untuk dunia. Jadi setiap detik yang kita lalui ini amatlah berharga.

Kedua: Para pemberi peringatan dikalangan Rasulullah saw dan para ulama sudah memberi peringatan tetapi kita tidak mahu mendengarnya. Kita malas untuk ke majlis ilmu.

Pada ketika manusia berlutut di depan neraka , setiap manusia hanya memikirkan tentang dirinya sahaja. Manusia tidak memikirkan hal keadaan orang lain. Ibu bapanya, sanak saudara , rakan taulan, kekasih hati dan lain-lain. Semuanya sibuk dengan diri masing-masing. Firman Allah swt:

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ .وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ . وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ . لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

"pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. " (33-37 : Abasa)

KESIMPULAN


Marilakah kita sama2 menginsafi diri dan kembali pada tuhan. Tuhan bertanya bila hati kita hendak khusyuk dan diri kita hendak tunduk dengan ajaran tuhan. Firman Allah swt:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (16 : al-Hadid)

MARILAH KITA KEMBALI KEPADA TAAT DAN JAUH DARI MAKSIAT ZAHIR DAN BATIN. TAAT ITU KEJAYAAN DUNIA AKHIRAT SERTA MAKSIAT ITU MEMBAWA KEKECEWAAN DUNIA AKHIRAT

rujukan: Tafsir Ibnu kathir dan Ahwal Yaumil Qiamah oleh ibnu kathir.


Jangan Berfikir Untuk Bersedekah..


Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW., sabdanya: ”

Ada seorang lelaki berkata, “Aku hendak bersedekah malam ini.” Lalu dia keluar membawa sedekahnya dan disedekahkannya kepada perempuan lacur. Esok pagi orang banyak mempercakapkan bahawa tadi malam ada pelacur yang diberi orang sedekah. Orang itu berujar, “Wahai, Allah! Segala puji bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh kepada pelacur. Aku akan bersedekah lagi.” Dia pergi pula membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang kaya.

Pagi-pagi orang banyak mempercakapkannya pula, bahawa tadi malam ada orang memberi sedekah kepada orang kaya. Lalu orang yang bersedekah itu berkata, “Wahai, Allah! Untuk-Mulah segala puji, kerana Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh kepada orang kaya. Aku akan bersedekah lagi.” Dia pergi pula membawa sedekahnya, dan diberikannya kepada si pencuri. Pagi-pagi orang banyak mempercakapkannya pula, bahawa tadi malam ada orang bersedekah kepada pencuri. Orang yang bersedekah itu pun berujar pula, “Segala puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh kepada pelacur, kepada orang kaya, dan kepada pencuri.’

Kemudian orang itu didatangi malaikat seraya katanya :”Sedekah anda sudah diterima baik oleh masing-masing orang yang anda beri sedekah. Adapun perempuan lacur, semoga dia berhenti dari perbuatan melacur; kepada si kaya, semoga dia menyedari dirinya dan bersedekah pula; dan untuk si pencuri, semoga dia berhenti mencuri.”[HR Muslim]

Berdasarkan hadis ini jelas sekali kepada kita bahawa sedekah kita tetap diterima oleh Allah seandainya ada keikhlasan di atas apa yang disedekahkan oleh kita. Sesiapa pun yang menerima sedekah kita tidak menjadi masalah, walaupun mungkin pada pandangan nilaian mata manusia sedekah yang kita lakukan berlaku di luar adat manusia. Tetapi bila kita membaca mafhum hadis ini jelas sekali apabila kita timbul niat untuk bersedekah, maka jangan kita berfikir panjang kepada siapa dan berapakah jumlahnya yang akan kita keluarkan untuk bersedekah.

Lelaki yang disebut di dalam hadis ini tidak menghiraukan apa jua perkataan yang keluar walaupun sedekah yang dikeluarkan tidak menepati nilaian mata manusia, namun apa yang lebih penting ialah nilaian amal kebajikan di sisi Allah SWT.

Jadilah golongan yang memberi kerana kedudukannya jauh lebih mulia berbanding mereka yang menerima. Allah SWT amat memuliakan golongan yang memberi ini, tetapi seandainya mereka memberi tetapi dalam keadaan si penerima tidak redha dan merasa benci dengan pemberian dan sedekahnya kerana wujud kejian dan kata-kata yang tidak baik, maka adakah ianya mendapat rahmat di sisi Allah? Mudah-mudahan amal baik kita ini diterima oleh Allah SWT.

Pemangku Raja Imam Solat Hajat Di Stadium




KOTA BHARU, 15 Jan: Pernahkan anda melihat raja atau sultan mengimamkan solat bermakmunkan rakyat jelata, tentunya jarang sekali.Kalau ada pun dahulu Sultan Johor pernah membaca khutbah Jumaat.

Lain pula di Kelantan malam tadi apabila Pemangku Raja, Tengku Mohammad Faris Petra mengimamkan solat hajat yang turut disertai ribuan rakyat Kelantan. Menjadi makmun pada solat tersebut Menteri Besar, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat, anggota-anggota Exco, Mufti, Datuk Shukri Mohamad, Ketua Hakim Syarie, Datuk Daud Mohamad, wakil-wakil rakyat dan pegawai kerajaan.

Program tersebut juga mencatat satu sejarah baru di Kelantan apabila kelihatan hampir semua ketua jajahan dan pegawai tadbir negeri hadir. Sedangkan sebelum ini padang bola di Stadium Sultan Mohammad Ke IV hanya dipenuhi penyokong PAS dan Pakatan Rakyat menghadiri program solat hajat dan ceramah di situ.

Malam tadi suatu kelainan disaksikan sepanjang PAS menerajui Kelantan hampir 20 tahun. Sebelum itu solat Maghrib diimamkan mufti dan Ketua Hakim Syarie pula mengimamkan solat Isya.

Biar pun kehadiran pada program itu tidak mampu menandingi program politik dianjurkan PAS dan Pakatan, namun suatu kelainan dirasakan apabila ia turut dihadiri Pemangku Raja. Tuan Guru Nik Abdul Aziz berkata, satu sejarah baru berjaya dicetus di Kelantan malam tadi apabila Pemangku Raja menjadi imam solat hajat memohon kesejahteraan sultan dan kehidupan rakyat.

“Sepanjang usia ambo lebih 75 tahun tidak pernah melihat ada Pemangku Raja yang menjadi imam solat. Biarlah kita mulakan usaha murni ini di Kelantan. “Kalau sebelum ini kita lihat Ketua Polis Negeri menyampaikan khutbah lengkap dengan pakaian polis di mimbar Jumaat.

“Kesemua perubahan itu berlaku di Kelantan,” katanya melahirkan rasa gembira ketika menyampaikan kuliah ringkas pada majlis tersebut. Sumber Harakahdaily

NABI IDRIS DAN PEDOMAN HIDUP


Nabi Idris a.s adalah keturunan keenam Nabi Adam, putera dari Yazid bin Mihla'iel bin Qoinan bin Anusy bin Syith bin Adam a.s dan dia adalah keturunan pertama yang dikurniakan kenabian setelah Adam dan Syith.

Nabi Idris a.s mengikut sementara riwayat bermukim di Mesir, di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikut-pengikut agar menyelamatkan diri dari siksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai berusia 82 tahun.

Di antara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :-

1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah memebawa kemenangan.

2. Orang yang bahagia adalah orang yang merendah diri dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
 
3. Bila kamu memohon sesuatu daripada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula puasa dan sembahnyangmu.
 
4. Janganlah bersumpah dengan keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntut sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
 
5. Bertaatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
 
6. Janganlah mengiri orang yang mujur nasibnya kerana mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kemujuran nasibnya.
 
7. Barangsiapa melampaui kesederhanaan, tidak suatupun akan memuaskannya.
 
8. Tanpa membahagi-bahagikan nikmat yang diperolehi, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atau nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates